Friday 8 May 2015

[Vignette] Call Me Baby




Tittle: Call Me Baby
Author: WuwuTaeyeon
Main Cast: Jung Daehyun & Kim Taeyeon.
Genre: Romance, Life, AU
Rating: PG 15
Disclaimer: The casts is belong to their god, parents, and agency. ©WuwuTaeyeon // Do not copastmor plagiarsm!
A/N: Leave a comment after you read this fanfic! Big thanks to analeeseu @ArtZone for the daebak poster!

Call Me Baby


Seorang namja bertubuh tinggi itu sedang memegang kepalanya dan bertopang dagu. Dari raut wajahnya, sepertinya ia memiliki masalah. Sesekali ia memejamkan matanya dan menghela nafas.
12 menit...

26 menit...

30 menit...

Namun ia tidak sendirian, disebelahnya ada namja imut yang memiliki tubuh yang sedikit lebih tinggi. “Hyung, aku sudah bosan. Ayo kita pergi hyung~”
“Tolonglah diam sedikit, Choi Junhong... Aku sedang sibuk” Ucap namja yang dipanggil ‘hyung’ oleh Junhong.
“Kumohon, ayolah kita pergi, aku bosan!”
“Sibuk? Dari tadi kau hanya bertapa dan menghela nafas.” Lanjutnya. Sepertinya Junhong benar-benar sudah bosan.
“Diamlah, Junhong!” Bentakan kecil keluar dari mulut Daehyun.
Junhong hanya bisa menganggukan kepalanya pelan dan duduk manis. Ia tidak mau membuat Daehyun marah karena ia tahu, jika Daehyun marah, perang dunia III akan segera dimulai.

45 menit...

50 menit...

60 menit...

Sudah 1 jam Daehyun diam di posisi seperti 1 jam yang lalu. Tiba-tiba Daehyun beranjak dari kursi lalu menarik lengan Junhong agar ia berdiri. “Wae, hyung?” Junhong bingung. “Ayo kita makan dulu, aku tahu kau lapar.” Ucapnya sambil menyunggimgkan senyumnya. Mwo? Bukankah tadi ia dalam kondisi mood yang buruk, kenapa ia jadi baik begini?, batin Junhong. Ah, sudahlah, bagus dong, kalau Daehyun hyung baik begini, batinnya lagi.

Call Me Baby

“Daehyun pulang!”. Kalimat itu biasa diucapkan Daehyun ketika Daehyun pulang dari kerja. Namun sore ini berbeda dengan biasanya. Biasannya, Taeyeon menyambut Daehyun—suaminya, membukakan blazer, menyimpan tas kerja Daehyun dan membuatkannya makan malam. Sore ini Taeyeon tidak menyambut Daehyun, melepaskan blazernya, bahkan tak ada makanan satupun di meja makan.
Daehyun yang menyadari perbedaan itu melihat Taeyeon yang sedang menonton tv diruang keluarga. “Taeyeon-ah, kenapa kau tidak menyambutku, melepaskan blazerku, menyimpan tas kerjaku?” Tanyanya. “Huh!” Taeyeon beranjak dari sofa cream itu dan berjalan menuju kamar tidur. Daehyun dibuat bingung dengan perubahan sikapnya. Tak mau membuang waktu, Daehyun meletakkan tas kerjanya begitu saja diruang keluarga, membiarkan blazernya jatuh dilantai dan langsung pergi ke kamar tidur.
Klekk..
Hal pertama yang ia lihat adalah Taeyeon menonton tv—ralat, menatap kosong tv yang menyala. Dan yang membuat Daehyun tambah heran adalah raut wajah Taeyeon yang marah. Apa ia marah padaku? Tapi kenapa? Tadi pagi dia baik-baik saja, kok kepadaku tapi kenapa dia marahnya sekarang? Berbagai pertanyaan muncul dikepala Daehyun.
“Taeyeon-ah?” Daehyun duduk disebelah Taeyeon dan menatapnya hangat. “Heum?” Balasan Taeyeonpun terdengar dingin. “Kau ini kenapa? Apa aku ada salah?” Tanya Daehyun selembut mungkin. “Pikir saja sendiri.”
“Taeyeon-ah, kau ini kenapa marah padaku?”
“Berisik! Sudah ku bilang, pikir saja sendiri.” Taeyeon menjauhkan dirinya dari Daehyun.
Karena Daehyun tidak mau memperburuk suasana, maka Daehyun berkata, “Well, aku tidak tahu kenapa kau marah kepadaku. Aku akan pergi sebentar agar kau bisa menenangkan diri dan jika kau membutuhkanku, tolong telepon aku.”.

Call Me Baby

“Oh jadi begitu, hyung... Hm..” Tanggap Junhong saat mendengarkan cerita Daehyun. “Ne, aku tidak tahu kenapa tiba-tiba ia marah padaku, jadi aku memutuskan membeli boneka ini...” Daehyun mengeluarkan sebuah boneka yang ia beli tadi bersama Junhong. “Entah kenapa setiap melihat wajah boneka ini aku selalu ingin tertawa,” tambah Junhong.





“Kira-kira apa salahku? Padahal tadi pagi ia bersikap seperti biasa.” Sepertinya Daehyun sedang butuh seorang teman yang bisa memberinya saran. Junhong menegak espeesso-nya. “Ya, mungkin ada perilakumu yang membuat ia kesal. Bukan hari ini mungkin, tapi sudah lama dan kau terus mengulang kesalahanmu tanpa sadar.” Jawab Junhong. “Mungkin... Tapi aku harus bagaimana kalau aku bertanya apa salahku ia malah menjawab seperti itu?”
“Kurasa sebaiknya kau menyebutkan semua kesalahanmu. Perhatikan raut wajahnya juga selama kau menyebutkan kesalahan-kesalahanmu.”
“Ya! Jangan semua... Jika aku menyebutkan semua, aku bisa membunuhku secara tidak langsung,” raut wajah Daehyun tiba-tiba sedikit panik.
“Memang kesalahan besar apa yang kau pernah perbuat?”
“Hehehehe, between you and me, Choi Junhong, aku pernah melihat dia naked, secara tidak sengaja tentunya, hehehe...” Daehyun nyengir.
“MWO?!!”
“Sudahlah, lupakan apa yang aku bilang barusan! Lebih baik kita pulang. Sudah mau jam 7 malam, jika terlalu malam, aku bisa dibunuh Taeyeon.” Ucap Daehyun. “Kau terlalu berlebihan, hyung. Taeyeon noona yang baik itu tidak mungkin membunuhmu” Bela Junhong. “Ya! Kau belum pernah dimarahinya sih... Ayo kita pulang!”.

Skip Time
@ DaeTae’s apartment, 22:02, South Korea.
Sekarang Daehyun sudah berada didepan apartemennya. Ia mengeluarkan sebuah kartu lalu meng-scannya dan memencet beberapa tombol pada sebuah alat yang tertempel dipinggir pintu.
Ketika Daehyun membuka pintu, ia tidak melihat Taeyeon. Ia yakin Taeyeon sudah berada dikamarnya karena sudah mulai larut malam.

Tokk.. Tokk.. Tok..
Begitu pintu dibuka oleh Taeyeon, Daehyun melihat raut wajah Taeyeon yang masih—sedikit kesal. “Eum... Taeyeon-ah, bolehkah aku masuk?” Daehyun berusaha berbicara sebaik mungkin. “Ne.” Jawabnya datar. Sangat datar. Kemudian Taeyeon duduk diatas kasurnya sambil memainkan ponselnya. Daehyun menghela nafas kecil dan berharap kali ini dia mendapatkan alasan yang jelas. Dia menjatuhkan tas selempangnya didepan pintu. Lalu ia naik dan duduk ke kasur—disebelah Taeyeon.
“Taeyeon-ah.”
“Ne?”
“Kali ini aku butuh jawabanmu yang jelas. Lihat mataku!” Daehyun mengarahkan wajah Taeyeon yang tadinya asyik dengan ponselnya, sekarang Taeyeon benar-benar menatap mata Daehyun. Daehyun menatap bola mata hazel milik Taeyeon dengan serius.
“Wae? Kenapa denganmu ini, huh? Adakah alasanmu mengacuhkanku dan memusuhiku?” Satu alis Daehyun terangkat yang mengartikan ia bertanya.
“Ada.”
“Katakan!”
“Kau, Jung Daehyun. Kita telah bersuami-istri selama 3 bulan, tapi mengapa? Mengapa kau tidak pernah memanggilku dengan suatu panggilan khusus?. Maafkan aku atas perilakuku tadi sore, aku hanya ingin mengetahui seberapa pekanya dirimu. Apakah aku kurang untukmu sehingga kau hanya memanggilku dengan sebutan ‘Taeyeon-ah’?. Jujur saja, aku selalu cemburu jika teman-temanku dipanggil dengan panggilan khusus oleh pasangannya, padahal diantara mereka, banyak yang belum menikah. Aku tidak memaksamu jadi pria yang romantis, Jung Daehyun, tapi aku butuh seorang namja yang peka.” Jelas Taeyeon.
 Perlahan-lahan, ia mengeluarkan cairan bening hangat dari matanya. Ya, dia menangis.
Daehyun yang mendengarkan penjelasan Taeyeon barusan tercengang. Selama ini dia tidak sadar bahwa dirinya tidak peka. Daehyun hanya bisa terdiam beberapa saat. Matanya menerawang jauh. Memori-memorinya kembali berputar bagaikan film dikepalanya. Dia kembali mengingat-ingat masa-masa berkencan dengan Taeyeon. Dia ingat dia tidak pernah memanggil Taeyeon dengan panggilan khusus saat baik saat kencan maupun beraktivitas bersama. Daehyun berjanji setelah ini, ia akan mencoba menjadi namja yang peka walaupun ia tidak yakin dengan janjinya. Tapi kalau ia tidak mencoba, bagaimana ia akan tahu?.
Daehyun mendengar isakan tangis Taeyeon. Ini kesempatanku, batin Daehyun. Daehyun menyenderkan kepala Taeyeon ke dada bidangnya. “Menangislah jika kau itu membuat dirimu lebih tenang, aku tahu jika kau sedang membutuhkan Jung Daehyun, Jung Taeyeon.” Kalimat hangat tersebut keluar dari mulut Daehyun secara tidak sengaja dan membuat Taeyeon cukup kaget. Kemudian Daehyun mengelus pucuk kepala Taeyeon dengan penuh perasaan dan cinta. Taeyeon tak menyangka, bahwa ada sisi romantis milik Jung Daehyun, namun Daehyun belum sadar bahwa ia hanya butuh kepekaan yang tinggi saja.
Seiringnya berjalan waktu, tangisan Taeyeonpun mulai berhenti. Berganti dengan sesenggukan kecil. “Jung Taeyeon, tadi kau berkata bahwa kau cemburu jika teman-temanmu dipanggil dengan panggilan khusus oleh kekasihnya, sementara kau tidak. Aku ingin memperbaiki diriku, Taeyeon-ah. Aku berjanji akan menjadi namja yang peka. Jadi, kau ingin dipanggil dengan panggilan apa?” Daehyun mulai membuka mulut. “Aku..... Teserah kau,” Ucap Taeyeon. “Eh, tapi jika itu karena kemauanku sebaiknya tidak usah.” Lanjut Taeyeon. Taeyeon ingin panggilan khusus untuknya dari Daehyun bukan karena kemauan, tapi ia ingin dari hati.
“Mwo? Aku akan selalu memanggilmu dengan panggilan khusus dengan hati, Jung Taeyeon,” Kata Daehyun seakan tau apa yang Taeyeon ingin dalam hati.
“Kau..... Cukup peka juga.” Komentar Taeyeon saat melihat Daehyun tersenyum sangat manis padanya. “Peka? Bukankah tadi kau bilang aku itu namja yang kurang peka?” Tanya Daehyun heran. “Ternyata kau langsung menepati janjimu, Jung Daehyun. Kau tahu apa yang hatiku katakan. Untuk panggilan, itu aku serahkan padamu.”
“Bagaimana dengan ‘Baby’? Aku rasa itu cukup romantis, kekeke~” Daehyun terkekeh. Taeyeonpun ikut terkekeh. “Hm.. Kau cukup romantis juga, aku menyukainya! Bagaimana dengan panggilanmu?” Ucap Taeyeon menatap wajah Daehyun imut. “Ah! Hajima! Berhenti menatapku dengan wajah aegyomu itu!” Daehyun menggelengkan kepalanya. “Hehehe... Bagaimana dengan.... Daedae? Kurasa itu lebih imut dari wajahku, oppa!” Taeyeon mengerjap-erjap matanya lucu. “Daedae? Whaa~ aku menyukainya! Tapi kurasa nama itu tidak akan bisa mengalahkan keimutan my baby, Jung Taeyeon! Ohya, kau tunggu disini.”.
Daehyun turun dari kasur tidur mereka dan berlari menuju pintu kamar. Disana ada sebuah paper bag yang berisi boneka yang tadi Daehyun beli. Kemudian Daehyun kembali(?) dan menyerahkan paper bag tersebut kepada Taeyeon. “Mwo? Apa ini? .... Wahhh! Neomu gwiyeobta, Daedae-oppa! Dokkong doll!” Taeyeon langsung memeluk-meluk boneka kacang hijau tersebut. Kemudian Taeyeon memeluk Daehyun dan mengecup pipinya. “Gomawo, Daedae-oppa! JUNG DAEHYUN JJANG!!” Teriaknya. Daehyun yang melihat kelakuan childish dan dorky Taeyeon kumat, ia tertawa.
“Baby! Kemarilah!” Panggil Daehyun dengan panggilan khususnya. Taeyeon yang merasa terpanggil(?)pun menghampiri Daehyun yang tersenyum manis padanya. Daehyun memberikan isyarat kepada Taeyeon agar Taeyeon mendekatkan wajahnya.

Cup~~

Daehyun mencium bibir Taeyeon dengan lembut dan menyalurkan listrik cintanya. Taeyeon yang merasakan sensasi nyamanpun membalas ciumannya. Lidah Daehyun mengecek gigi-gigi Taeyeon yang rapih tersusun digusinya.
“Daedae!”
Mendengar suara dari ‘Baby’nya itupun ia mengerti, Taeyeon sudah mulai kehabisan nafas. Kemudian Daehyun melepaskan ciumannya. “Hah! Daedae! Kau itu hampir membuatku mati, kau tahu?”
“Tapi baiknya, kau mulai peka. Gomawo, Jung Daehyun.” Sambungnya sambil menarik ujung bibirnya keatas.
“Cheonma dan Gomawo. Kau telah menyadarkanku pentingnya kepekaan.”
“From this second, call me baby, Jung Daehyun.”
“Always, Baby. Saranghae!”
Malam itupun ditutup dengan ciuman hangat dari pasangan Jung Daehyun dan Jung Taeyeon.
THE END
Yeah! Akhirnya selesai~~ Gomawo untuk good readers yang udah ninggalin komentar diFF-FFku, kan jadi cepet begini buatnya (2 hari). Untuk NS-nya aku belum punya ide (hiks), palingan buat FF Oneshot atau Drabble dulu deh :D, maklum umur udah hampir kepala 2 tapi baru berseluncur/? Didunia FF paling baru 1 tahunan. Oke~ abis ini HARUS ninggalin komentar!  Annyeong!

Sunday 3 May 2015

Saranghae, Noona! (Chapter 1)


AUTHOR: WUWU TAEYEON 03
TITTLE: NOONA, SARANGHAE! (CHAPTER 1)
CAST:
ALL SHINEE MEMBERS
KIM TAEYEON
GENRE: FRIENDSHIP, COMEDY, LITTLE BIT ROMANCE, BROTHERSHIP, NOONA-DONGSAENG-SHIP/?
RATING: PG15
DISCLAIMER: THE PLOTS IS MINE, BUT THE CASTS IS BELONGS TO THEIR GOD, PARENTS, AND THEIR AGENCY.
A/N: HARGAILAH KARYA ORANG LAIN DENGAN BERKOMENTAR ATAU LIKE-ING.
Happy reading^^
….

Seorang yeoja bersurai coklat keemasan sedang duduk bersila dikarpet rumahnya yang mewah itu. Sesekali, ia menengok kearah jam yang bertengger didinding rumahnya.
“Haish, kemana anak-anak itu?” Gumamnya sembil melirik arah pintu rumahnya dengan perasaan sedikit kesal.
TING TONG…
“Itu pasti mereka!” Ucapnya girang sambil beranjak dari posisi sebelumnya dan membukakan pintu untuk orang yang mengebel rumahnya.
Begitu pintu dibuka, terlihatlah 5 namja yang masih SMP berwajah cute yang memakai pakaian yang em… cute dan colourful.
“Annyeong noona. Noona, mianhae, kita telat, tadi macet!” Anak yang paling tinggi diantara mereka berucap. “Ne noona, bagaimana? Kami tetap diterima kan?” Lanjut anak yang berwajah cute dan tingginya sedang. “Hahaha, ne, gwaenchana, maksudmu kalau kalian telat, kalian tidak boleh berlatih, begitu? Hahaha, kau ada ada saja, Taemin-ah.” Jawab yeoja yang disapa ‘noona’ tersebut. “Taeyeon noona, ayo kita segera berlatih!”
“Jonghyun-ah, kau semangat sekali, kajja! Oh ya, Jinki-ah, Jonghyun-ah, Kibum-ah, Minho-ah, Taemin-ah, taruh sepatu kalian di rak sepatu!” Si Yeoja yang bernama Taeyeon melihat sepatu ‘murid-murid’-nya itu berantakan, kemudian ia menyuruh 5 anak remaja tersebut merapihkanya. 5 anak remaja itupun melaksanakanya.
“Kajja!” Ajak Taeyeon untuk masuk ke ruang untuk berlatih (entah itu untuk berlatih apa) miliknya (yah, milik keluarga Taeyeon juga).
5 namja remaja tersebut adalah Lee Jinki, Kim Jonghyun, Kim Kibum, Choi Minho dan Lee Taemin. Mereka adalah ‘murid’ Taeyeon. Taeyeon adalah seorang pemilik sebuah sekolah entertainment, ia sendiri adalah mantan pelatih dance di ‘agency’-nya.
Kelima namja tersebut memilih kelas privat, yaitu kelas dance yang murid-muridnya mengunjungi ‘tempat latihan’-nya masing-masing dan dijamin tempat tersebut lebih nyaman daripada berlatih dikelas reguler. Taeyeon sengaja ‘turun tangan’ karena memiliki feeling yang kuat kepada 5 anak tersebut.
Ini semua berawal dari..
FLASHBACK
“Taemin-ah! Minho-ah! Kalian mau mendaftar tidak?!” Teriak seorang anak bersuara sedikit cempreng.
“Mendaftar apa?!” Jawab seorang anak yang asyik bermain bola sepak dengan temanya. “Mendaftar masuk ke sekolah entertainment!!” Balas si anak yang mengajak. “MWO?!… Taemin-ah, kita tunda dulu permainanya.” Ucapnya kepada anak yang bermain bola bersamanya-Taemin-. “Sekolah entertainment? Maksudmu, Jonghyun-ah?” Si anak yang bernama Minho bertanya kepada Jonghyun untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan ‘mendaftar masuk ke sekolah entertainment’.
Jonghyun menatap mata Minho dengan serius. Minho hanya menatap kosong mata Jonghyun. Sebelum berbicara, Jonghyun mengambil nafas yang cukup panjang. Minho lalu mengubah tatapanya yang kosong menjadi heran.
“Aku tahu cita-citamu. Kau ingin menjadi seorang pemain bola, namun kau dilarang orangtuamu, dan kau juga ingin menjadi model bukan?” Tanya Jonghyun. Minho menarik sudut bibirnya. “Ne. Orangtuaku memang melarangku menjadi seorang pemain bola. Aku membuat cita-cita ‘cadangan’ku jika aku tidak ditakdirkan menjadi pemain bola, menjadi seorang model.” Jawab Minho membenarkan ucapan Jonghyun.
Sore itu, angin berhembus lembut. Angin memberikan sedikit ‘kebaikanya’ sore ini. Rambut Minho dan Jonghyun yang sedikit berantakan terkena angin lembut itu. Sore yang indah. Senyuman manis Minho membuat sore ini bertambah indah (menurut author lho ya -_-)
“Kau bisa meraih cita-citamu yang kau sebut ‘cadangan’ tersebut. Tadi aku berjalan-jalan mengendarai sepeda untuk melepas penat dari sibuknya sekolah bersama Key dan Jinki, lalu saat kami mampir ke minimarket ‘DongGuk’, aku melihat setumpuk kertas yang terlihat masih bersih dan baru dicetak.Ternyata kertas itu adalah ….. ” Omongan Jonghyun terputus karena Jonghyun menjauh dari Minho, menghampiri sepedanya dan mengambil secarik kertas yang mirip seperti brosur.
“Ige…!” Jonghyun menunjukan kertas tersebut kepada Minho. Minho membaca tulisan yang ada dikertas yang dipegang Jonghyun. “Sepertinya ini brosur dari sekolah entertainment yang kau bicarakan barusan, benar ‘kan Kim Jonghyun?“ Tanya Minho sambil tetap membaca kertas tersebut. Jonghyun mengangguk pasti. “Ne.” Jawabnya pendek. “Bukankah ini tentang penerimaan murid baru?”
“Ne, aku, Kibum, Jinki sudah bertekad ingin daftar.” Jawab Jonghyun.
Mata Minho membulat saat mengetahui ada kata ‘MODELING CLASS’ diantara berpuluh-puluh kata yang ada dibrosur tersebut. “MWO?! Modeling? Aku ikut!” Jawabnya semangat. Minho mengalihkan pandanganya ke temannya yang tadi bermain bola bersamanya, Lee Taemin. Kemudian Minho menatap mata Jonghyun. “Jonghyun-ah, apakah Taemin bisa ikut?” Tanya Minho.
Jonghyun tidak menjawab.
“Taemin-ah, kemari! Kau tertarik pada dunia entertainment tidak?” Jonghyun langsung saja memanggil Taemin yang sepertinya penasaran dengan apa yang dibicarakan Minho dan Jonghyun. “Entertainment? Aku menyukai dance! Dari bangku kelas 4 elementary school, aku suka pada dance, menari!” Seru Taemin.
“Nah, kau kan suka pada dance, bagaimana kalau kita masuk sekolah entertainment?” Tanya Jonghyun. Taemin menatap Minho menatap Minho dengan tatapan apa-yang-dimaksud-Jonghyun-?- tetapi Minho hanya mengedikan bahunya tanda tidak tahu. “Maksudku, bagaimana kalau kita mendaftar menjadi murid disekolah entertainment ini?” Tanya Jonghyun lagi sambil menyerahkan brosur yang mirip dengan yang dipegang Minho.
Sepertinya Jonghyun mengambil brosur cukup banyak.
“Sekolah entertainment? Kajja! Ayo kita daftar!” Seru Taemin semangat. Minho hanya menatap malas Taemin yang meloncat-loncat kegirangan. “Baiklah, besok bagaimana kalau kita datang ke lokasi sekolah tersebut? Ayo kita tanya lebih lanjut informasinya, lalu jika kita diberi izin orangtua kita, maka kita akan mendaftar, dan akan dilatih menjai seorang entertainer!!” Ucap Jonghyun panjang lebar.
Taemin dan Minho tidak langsung menjawab ucapan Jonghyun tersebut. Taemin berlari ketengah lapangan untuk mengambil bola sepaknya dan kembali kearah Jonghyun dan Minho.
Minho menatap langit-langit yang sudah mulai berwarna jingga.
“Hmm… Kurasa itu ide bagus, yasudah. Kajja, kita pulang kerumah masing-masing, ini sudah terlalu sore.”
Kata Minho.
“Baiklah. Taemin-ah, karena rumahmu paling dekat dengan lapangan dibanding rumah kami, kami pulang dulu, ne.” Pamit Jonghyun. Taemin mengulas senyum imutnya kepada kedua teman dekatnya tersebut. “Ne. Jonghyun-ah, Minho-ah, Annyeong!” Taemin berjalan menjauh sambil melambaikan tanganya. “Annyeong! Oh, Iya, Besok jangan lupa ne!” Teriak Jonghyun mengingatkan. “NE! AKU TIDAK AKAN LUPA!” Taemin membalas perkataan Jonghyun dengan berteriak lebih kencang karena posisi mereka semakin jauh.
Kemudian Jonghyun menghampiri sepedanya dan menaikinya. Lalu ia menolehkan kepalanya kearah Minho.
“Minho-ah, kau mau ikut?” Tawar Jonghyun melihat Minho yang sepertinya akan berjalan kaki untuk sampai kerumahnya. “Hm… Apa kau tidak merasa direpotkan?” Ingin, tapi ragu. “Ani! Aku sama sekali tidak merasa direpotkan. Kajja! Aku akan mengantarmu kerumahmu!” Jonghyun memberikan tumpangan kepada Minho. Minho akhirnya menerima tawaran Jonghyun.
SKIP TIME
“Annyeong, Jonghyun-ah! Gomawo untuk tumpanganya, ne!” Minho melambaikan tanganya kepada Jonghyun yang sepertinya akan segera pulang juga. “Ne, Cheonmalyeo! Besok jangan lupa, ne! Aku pulang dulu, Bye!” Jonghyun mulai mengayuh sepedanya menjauh dari rumah Minho yang tidak jauh dari rumahnya hanya beda 7-8 rumah. Jonghyun kembali kerumahnya dengan perasaan senang dan tidak sabar untuk menanti esok hari. Begitu sudah sampai teras rumahnya, Jonghyun memarkirkan sepedanya.
Jonghyun memencet tombol yang bertuliskan ‘bel’ pada tombolnya.
Tak lama, pintu rumah Jonghyun’s Family dibukakan oleh wanita yang merupakan eomma dari Kim Jonghyun.
“Nak, apa yang kau bawa itu?” Tanya Mrs. Kim ketika melihat anaknya membawa lembaran kertas yang cukup banyak.
“Oh? Ini eomma, aku ingin masuk sekolah entertainment yang berada didekat komplek ini, boleh kan?” Jonghyun meminta izin.
Jonghyun tidak takut ataupun malu meminta izin kepada eommanya karena eommanya Jonghyun tidak pernah membatasi atau melarang hal-hal positif yang dilakukan anaknya.
“Tentu saja boleh. Eomma selalu mengijinkanmu jika kegiatan itu tidak membuatmu capek,” balas Mrs. Kim sambil tersenyum. “Jonghyun-ya, segera berganti baju lalu makanlah! Sudah eomma siapkan.” Lanjut Mrs. Kim.
“Ne, Eomma.” Jonghyun menapaki setiap anak tangga untuk bertemu dengan lantai 2. Rumah Jonghyun tingkat.
Setelah membersihkan diri, Jonghyun turun ke lantai satu untuk makan malam bersama eomma, dan appanya.
“Jonghyun-ya, kata eommamu, kau ingin masuk kesekolah entertainment ne?” Mr. Kim memulai pembicaraan. “Ne, appa! Kau tahu kan, aku sangat berminat dengan yang namanya ‘menyanyi’!!” Seru Jonghyun. “Hahaha, baiklah, jika kau suka, akan appa dukung!”, Mr. Kim juga selalu mendukung Jonghyun.
Other House…
[Choi Minho’s House]
TING TONG….
Minho menekan bel rumahnya. Dengan wajah capek, Minho langsung masuk ke rumahnya tanpa berkata-kata pada maidnya yang bertanya, “tuan muda, anda kemana saja? Nona besar mencari anda.”
Minho langsung melesat kemeja makan. Karena sudah tak bisa menahan laparnya, Minho melupakan bahwa ia masih memakai pakaian main-nya. “Minho-ya, lagi-lagi kau lupa mengganti pakaianmu. Kalau kau tidak bisa menahan rasa laparmu ketika bermain bersama teman-temanmu, jajanlah! Belilah makanan di mini market.” Ujar Mrs. Choi ketika melihat Minho masih memakai pakaian main-nya.
“Eomma selalu berkata seperti itu. Tetapi uang jajanku tidak ditambah-tambah-_-” kata Minho dengan wajah datar.
“Harusnya Minho bisa menyisakan uang jajan yang eomma beri pada pagi hari sebelum sekolah.” Saran Mrs. Choi.
“Bagaimana aku bisa menyisakan, eomma? Buktinya saja eomma hobi meminjam uang yang merupakan sisa uang jajanku…” Minho membeberkan keburukan Mrs. Choi pada para readers.
“Eomma kan belum ambil uang…” Elak Mrs. Choi yang pada dasarnya tidak mau dipermalukan dihadapan para readers.
“Terserah eomma. Oh ne, eomma, besok aku bersana Jonghyun, Key, Jinki, dan Taemin sepakat untuk mendaftar menjadi ‘murid’ di sekolah entertainment.”
“Jadi?”
“Aku meminta izin kepada eomma. Apa aku diizinkan mendaftar?”
“Kau daftar bersama eomma kan? Teman-temanmu juga akan pergi bersama eomma-nya kan?”
“Ani… Dibrosur yang tadi ditunjukan Jonghyun, para ‘calon murid’ bisa mendaftar dulu, lalu beberapa hari kemudian para orangtua bisa menandatangani dan membayar biayanya.” jawab Minho.
Mrs. Choi mengambil nafas yang panjang lalu membuangnya dengan perlahan. “Jika itu memang maumu, eomma izinkan.” Sepertinya Mrs. Choi sudah malu kepada para readers karena kartu as-nya sudah dibuka oleh anaknya yang tampannya berlebihan (FYI, Minho itu pacar gue ke 2 hehehe *nyengir Siwon*…#PLETAK)
[Lee Taemin’s house]
TOK… TOK… TOK…
“Annyeong! That someone inside in my home?” Taemin ber-sok-sok berbahasa inggris. Padahal bahasa inggrisnya berantakan (-_-). Tidak sampai tiga detik, pintu sudah dibukakan oleh eommanya.
“Ah, Taeminnie sudah pulang rupanya. Kajja masuk! Eomma sudah siapkan makan malammu!” Seru Mrs. Lee saat melihat Taemin dan langsung memeluknya, tidak perduli bahwa anaknya berlumuran/? keringat yang em… bau.
“Ne. Eomma! Aku mandi dulu!”
Taemin langsung ‘menyerbu’ masuk kedalam kamarnya.
[21:30] – KST
Jonghyun’s House
“Jonghyun-ya, cepat tidurlah! Bukankah besok kau ingin mendaftar ke sekolah entertainment?!”
“ne, Eomma…!”
Minho’s House
“Minho-ya, besok kau berencana mendaftar ke sekolah musik bukan? Lekaslah tidur!”
“O.K, Eomma..”
Taemin House
“Taemin-ya, lekas tidu-”
“Good Night, Eomma! Sweet dreams!”
…..

TO BE CONTINUE


Annyeong~
kalian pasti berpikir kok ini FF pendek banget?  Iya sebenarnya penger Wuwu panjang in, tapi banyak yang kebelet baca ya udah deh…. Wuwu post dulu^^ okay!
DON’T FORGET TO COMMENT!
JANGAN LUPA BERKOMENTAR!
Annyeong~

[2nd INTRO] Who is Wuwu?

Hai hai~ Udah pernah denger nama gue? Ituloh, pemilik wp wuwutaeyeongg.wp.com yang merupakan istrinya Kris ex. EXO #PLAK. Alasan gue buat blogspot? Ya, cuma buat iseng-iseng sih.

Kenapa gue buat wp dulu? Karena menurut gue wp itu lebih rapih penataan/?nya. Oke, bagi yang belum tau siapa Wuwu ini, disini gue akan intro.


안녕하세요

Wuwu is just an ordinary girl who’s try to be extraordinary girl. A girl who’s obsessed to be her bias’s wife. A girl who like writing FF Comedy and Romance with a main cast is Taeyeon Girls’ Generation. She’s a big fan of Kim Taeyeon. She’s like Sooyoung too but she’s more like and obsessed with Taeyeon. A girl who’s belive EXO is 12 member. Her hobbies are listening to the music, go surfing the internet, stalk her bias, singing, dancing, write a fanfiction, and much more!. She’s a hardcore EXOTaeng shipper, especialy BaekYeon. Her biass? Look at down!


Enggak ngerti? Oke, gue kasi transelateannya.

Wuwu adalah seorang yeoja (perempuan) biasa yang mencoba menjadi yeoja luar biasa. Cewek yang terobsesi menjadi istri dari biasnya. Yeoja yang menyukai menulis fanfiksi komedi dan romansa dengan pemeran utamanya Taeyeon Girls' Generation. Dia adalah fans besar dari Kim Taeyeon. Sia menyukai Sooyoung juga, tetapi ia lebih terobsesi dan menyukai Taeyeon. Yeoja yang percaya member EXO berjumlah 12 member. Hobinya adalah mendengarkan musik, berselancar diinternet, mengikuti biasnya (diartikan dalam hal positif), menyanyi, menari, menulis fanfiksi, dan banyak lagi! Dia adalah pendukung EXOTaeng garis keras (sekali lagi, diartikan dalam hal positif), khususnya BaekYeon. Idola kesukaan dia? Lihat kebawah!

Bias/member fav:

  • Kim Taeyeon
  • Wu Yifan
  • Daehyun
  • Xi Luhan
  • Suho
  • Chen
  • Chanyeol
  • Lay
  • Baekhyun
  • Jun.K
  • Mark
  • Bambam
  • Ren
  • Junho
  • Eunhyuk
  • Zhoumi
  • Leeteuk
  • Victoria
  • Sulli
  • Luna
  • Yunho
  • Changmin
  • Jaejoong
  • Sooyoung
  • Sunny
  • Tiffany
  • Seungri
  • Irene
Banyak? Iya, tapi yang bener-bener biased cuma itu member-member EXO, Taeyeon, Wu Yifan, Xi Luhan, Eunhyuk, Zhoumi, Sooyoung, Daehyun doang, yang lainnya paling cuma member fav dari group Kpop. Fandom gue? Dua saja cukup, EXO-L & SONE, kalau lo bilang gue ELF gue cuma sekedar exited dan kecanduan/? Super Junior. Udah ya, segini aja postingan pertama gue :) 






Intro First!





안녕하세요~


Wuwu is just an ordinary girl who’s try to be extraordinary girl. A girl who’s obsessed to be her bias’s wife. A girl who like writing FF Comedy and Romance with a main cast is Taeyeon Girls’ Generation. She’s a big fan of Kim Taeyeon. She’s like Sooyoung too but she’s more like and obsessed with Taeyeon. A girl who’s belive EXO is 12 member. Her hobbies are listening to the music, go surfing the internet, stalk her bias, singing, dancing, write a fanfiction, and much more!. She’s a hardcore EXOTaeng shipper, especialy BaekYeon. She's an Indonesian girl, she's very like Kpop but she's love being Indonesian. She's the owner of Kim Taeyeon Fanfiction, Wuwu's Galaxy, and she's an author in other sites.

Her biases?
  1. Taeyeon
  2. EXO members
  3. Daehyun
  4. Wu Yifan
  5. Xi Luhan
  6. Ren
  7. Jun.K
  8. Key
  9. TVXQ members (Yunho — Changmin)
  10. Jaejoong
Okay, that is the end of her introduce. Gomawo for your attention :) 

Contact? Ok.

Instagram: wuwutaeyeon_ss

Twitter: @WuwuTaeyeon

tumblr: WuwuTaeyeon

Ask.fm: wuwutaeyeon

Email: wuwutaeyeon@yahoo.co.id and wuwutaeyeongg@yahoo.com